Wisata Alam Mamuju yang tak tersentuh

Wisata Alam Mamuju yang tak tersentuh
Campaloga

Minggu, 02 Februari 2014

Harta Bersifat Reversible

Abdul Fadhil Abu Al-Hamd (“15 Sebab Dicabutnya Berkah”, Pustaka Al-Kautsar, 2006), menjelaskan bahwa makna berkah (Al Barokah) ialah berkembang dan bertambah. Harta yang berkah akan dapat berkembang biak. Dia dapat beranak pinak sebesar yang dikehendaki oleh Allah SWT. Berkah juga berarti berkembang menjadi lebih besar. Bila diandaikan sebuah pohon maka harta yang berkah akan membuat pohon tumbuh besar dengan batang, dahan dan ranting yang makin bertambah banyak dan besar. Daun pohon akan rindang, bunga dan buahnya akan bermanfaat bagi orang disekitarnya. Bukan itu saja, pohonpun akan tumbuh menjadi rumpun pohon yang siap sedia digunakan oleh siapapun yang memerlukannya. Tumbuh dan berkembang memang merupakan salah satu sifat harta. Di sisi yang lain, harta juga dapat menyusut, mengecil dan setelah itu habis, ludes, nol!, tidak berbekas sama sekali!. Kita bisa melihat di kehidupan sehari-hari, harta yang dikumpulkan oleh seseorang, pada awalnya tumbuh menjadi banyak, hingga mencapai suatu titik maksimum. Setelah itu harta sedikit demi sedikit berkurang, menyusut, mengecil hingga harta habis tak berbekas. Penjelasan di atas menunjukan bahwa harta bersifat reversible. Artinya dia bisa kembali ke posisi awal. Berbeda dengan tumbuhnya badan kita yang irreversible. Yang saya maksud dengan irreversible adalah suatu proses yang tidak bisa kembali ke bentuk awal atau posisi awal. Tentu kita tahu, ketika kita lahir dari rahim seorang ibu, kita hanyalah seorang bayi kecil. Lalu kita tumbuh menjadi dewasa. Nah bila sudah dewasa tentunya kita tidak bisa kembali masuk ke dalam rahim ibu bukan?. Nah berbeda dengan badan kita, harta bisa tumbuh dan berkembang, namun tumbuhnya harta adalah reversible. Dia bisa kembali ke posisi awal bahkan dia bisa sampai ke titik nol. Proses reversible harta ini dipengaruhi oleh keberkahan yang dikandung oleh harta tsb. Seseorang yang memperoleh harta dengan cara yang tidak baik dan tidak benar akan menyebabkan harta menjadi tidak berkah. Saya ambil contoh harta yang diperoleh orang dengan cara korupsi. Diawalnya harta tsb berlimpah, dia dapat dengan cepat mengumpulkan harta dalam bentuk kendaraan, rumah mewah, deposito, aset usaha dsbnya. Ketika tiba waktunya, yaitu pengadilan memutuskan bahwa dia harus dipenjara. Semua hartanya disita. Istrinya menjadi stress. Anakpun terlibat narkoba dstnya. Nauzdu billahimindzalik. Berkah juga memiliki arti kebahagiaan. Harta yang berkah akan menjadi adem bagi kehidupan diri sendiri, keluarga maupun orang-orang di sekitarnya. Ademnya harta akan menghasilkan kebahagiaan bagi yang memakainya. Kita bisa melihat kehidupan satu keluarga yang dihidupi dengan harta yang berkah. Keluarga tersebut menjadi harmonis. Ada rasa saling menghormati diantara suami, istri dan anak. Berkah juga berarti senantiasa menambah kebaikan dan memberikan nilai tambah pada segala sisi kehidupan, baik bagi diri sendiri maupun bagi orang di sekitarnya. Banyak contoh ketika suatu rumah memiliki beberapa anak yatim untuk dirawat dan dibesarkan maka barokahnya amal baik tersebut menyebabkan usaha orang tersebut berkembang tapi sebaliknya ketika amanah tidak berjalan maka segala apa yang diusahakan menjadi musnah. Berkah juga berarti kelapangan waktu. Kita bisa melihat seorang pekerja yang bekerja dari jam 8 hingga jam 17, dari Senin hingga Jumat. Ternyata dia masih diberikan kelapangan waktu untuk melanjutkan kuliah. Melakukan suatu kegiatan yang dapat menghasilkan penghasilan tambahan buat keluarga. Subhananllah.